21 Juni 2009

Plastik! Plastik! Plastik!

Ya! Berbahaya sekali kalau anda memakan plastik bekas bungkus belanjaan, yang g bekas pun juga berbahaya untuk dimakan. Haha.. itu sudah jelas. Tapi sepertinya kita harus tahu mengapa sampah plastik berbahaya bagi lingkungan kita. Hmm... tulisan saya ini, yang sebagian (besar) dikutip dari berbagai sumber, semoga bisa memberikan sedikit informasi kepada kita tentang alasan mengapa sampah plastik berbahaya bagi lingkungan. Cekidottttttt!!!!!!! (check it out = simaklah)


Sekiranya plastik adalah manusia, beberapa saat lagi telinganya pasti berbunyi, lidahnya tergigit giginya sendiri atau kesandung saat berjalan ke kamar mandi, hehe, karena kita akan ngomongin dia. Beruntunglah, plastik bukan manusia ya, jadi g masalah deh.


Hmm.. pertanyaan pertama. Bagaimana plastik bisa masuk ke rumah kita? Hmm.. itu bisa dari mall, setelah kita berbelanja bulanan. Bisa juga dari warung angkringan (hek), karena malu makan ditempat, dibungkus aja deh. Plastik juga bisa datang dari kos teman sebagai bungkus sepatu futsal pinjaman. Intinya, plastik bisa berasal dari mana saja hingga akhirnya masuk ke rumah kita.


Pertanyaan berikutnya, setelah berada di rumah kita, apa yang terjadi dengan plastik itu selanjutnya? Secara, kita kan mau make isinya gitu loh! Main futsal dengan kaki dibungkus plastik, mau?? Hehe.. hanya ada dua kemungkinan jawaban untuk pertanyaan ini, dibuang atau dimanfaatkan lagi.


Membuang plastik di sembarang tempat adalah hal yang buruk untuk dilakukan. Jika plastik terkubur dalam tanah di taman rumah kita, membutuhkan 200-400 tahun (ada juga yang bilang 1000 tahun, pokoknya lama, mpe cukur jenggot berkali-kali) untuk dapat terurai. Sebelum plastik terurai, keberadaannya di dalam tanah sudah menjadi pengganggu tersendiri untuk tanaman, seperti pot bunga dari plastik (potnya yang dari plastik, bukan bunganya), akarnya tidak bisa keluar. Setelah terurai pun, hasil uraiannya menjadi kontaminan yang berbahaya.


Beberapa orang (kebanyakan di desa2) memberikan solusi yang ekstrim, dengan membakarnya. Efektif untuk menghilangkan plastik secara fisik, tapi akibatnya lebih inbox, eh dahsyat!! Gas hasil pembakaran tidak sempurna akan menjadi polutan di atmosfer, parah lagi jika langsung terhirup.


Menyimpan tas plastik, menatanya dengan rapi dan meletakkannya di tempat khusus menjadi solusi yang membantu. Anda bisa menjualnya setelah terkumpul banyak atau menggunakannya lagi (selama tdk untuk membungkus makanan secara langsung). Tak jarang teman minta tas platik bt bungkus sepatunya saat hujan. Hmm.. pernah terpikir bt bawa plastik sendiri pas belanja di SGM (Solo Grand Mall)?? Aneh sih, tapi ini hal sederhana yang bijak. Semoga kita diberikan kemudahan untuk melakukan hal ini. Amin…






Kategori: - Perjalanan - Informasi - Opini -



.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar